Untungnya politik pencitraan belum nampak pada pemilu kali ini, barangkali sudah diperhitungkan oleh para politikus pengusung pasangan calon bupati. Nama-nama lama masih ambil bagian dalam pemilu periode ini, mudah-mudahan masyarakat belum kehilangan akal sehatnya saat pemilihan tiba. Pasalnya nama-nama lama yang sekarang ikut mencalonkan diri belumlah memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Pekalongan. Barangkali tidak perlu muluk-muluk untuk menuntut sebuah kesejahteraan kepada para calon pemimpin tersebut, sepertinya menuntut "pembangunan karakter" masyarakat yang sesuai dengan lokalitas Pekalongan cukup realistis. Mengingat dalam kurun waktu yang lama Pekalongan tidak mampu tampil dikancah nasional bahkan internasional, pasalnya tidak ada sesuatu yang "wah..." dari kabupaten Pekalongan. Berbicara Batik,..? berbicara wisata,...berbicara kemajuan tingkat ekonomi warga,..?..berbicara tingkat pendidikan,..? ah,...sepertinya tidak ada yang digarap secara serius oleh pemerintah. entah apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah yang lalu-lalu, potensi lokal yang seharusnya digarap secara serius tidak pernah muncul untuk mengangkat nama Pekalongan sebagai daerah yang berkarakter, yang mampu dijadikan contoh bagi kota-kota lainnnya.