Selamat Datang di Blog Resmi Forum Pemuda Prendeng untuk Pembaharuan. FOPPERA mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin"

Kamis, 17 Maret 2011

Pilkada dan Karakter Pekalongan

Bursa calon kepala daerah (bupati) Kabupaten Pekalongan mulai rame dibicarakan semua lapisan masyarakat, dari petani hingga para pejabat daerah. Pemilihan umum tinggal menghitung beberapa bulan lagi, sepanduk yang mempertontonkan figur-figur calon Bupati dan Wakilnya terpampang disetiap sudut jalan. Hiruk pikuk politik mulai terasa hingga tingkatan desa, para calon pemimpin daerah sedang gencar-gencarnya melakukan pendekatan-pendekatan untuk mendulang suara. cara-cara yang mereka pakai pun masih terbilang konvensional, yakni memakai jasa lembaga survei untuk memetakan kekuatan masa dan penggerahan tim sukses dari orang-orang partai ataupun non-partai sebagai tokoh terselubung pembawa misi politik (seorang nama calon). Lebih ironis lagi, calon independen yang diharapkan menjadi contoh perpolitikan modern, justru mengawalinya dengan cara-cara yang tidak elegan. Dari sekian calon yang lolos verifikasi KPU Daerah, tidak ada satu pun nama yang benar-benar membangun karakter dari tingkatan bawah. Kita sebagai rakyat patut untuk mempertanyakan kadar integritas dari para calon-calon tersebut.

Untungnya politik pencitraan belum nampak pada pemilu kali ini, barangkali sudah diperhitungkan oleh para politikus pengusung pasangan calon bupati. Nama-nama lama masih ambil bagian dalam pemilu periode ini, mudah-mudahan masyarakat belum kehilangan akal sehatnya saat pemilihan tiba. Pasalnya nama-nama lama yang sekarang ikut mencalonkan diri belumlah memberikan dampak yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kabupaten Pekalongan. Barangkali tidak perlu muluk-muluk untuk menuntut sebuah kesejahteraan kepada para calon pemimpin tersebut, sepertinya menuntut "pembangunan karakter" masyarakat yang sesuai dengan lokalitas Pekalongan cukup realistis. Mengingat dalam kurun waktu yang lama Pekalongan tidak mampu tampil dikancah nasional bahkan internasional, pasalnya tidak ada sesuatu yang "wah..." dari kabupaten Pekalongan. Berbicara Batik,..? berbicara wisata,...berbicara kemajuan tingkat ekonomi warga,..?..berbicara tingkat pendidikan,..? ah,...sepertinya tidak ada yang digarap secara serius oleh pemerintah. entah apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah yang lalu-lalu, potensi lokal yang seharusnya digarap secara serius tidak pernah muncul untuk mengangkat nama Pekalongan sebagai daerah yang berkarakter, yang mampu dijadikan contoh bagi kota-kota lainnnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

belum ada calon bupati yang ideal, yang mampu membuat pekalongan bicara di tingkat provinsi apalagi nasional... :(

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms